Di dunia yang dipenuhi oleh kota-kota dengan berbagai masalah, Juarez, Meksiko, muncul sebagai salah satu yang paling brutal. Terkenal dengan julukan “Murder Capital of the World,” Juarez terperangkap dalam kekerasan yang disebabkan oleh perang antar kartel narkoba.
Sejak tahun 1993, ketika kartel narkoba mulai berkuasa, angka pembunuhan melonjak drastis. Korban tidak hanya dari kalangan kartel, tetapi juga melibatkan masyarakat sipil, termasuk kasus femisida yang mengkhawatirkan. Meski pada 2015 ada penurunan angka pembunuhan, reputasi buruk Juarez masih menghantui, membuatnya sulit pulih.
Kondisi diperparah oleh korupsi di kalangan pejabat dan hukum yang lemah. Bahkan di tahun 2022, serangan terhadap jurnalis dan masyarakat terus berlanjut, menunjukkan bahwa masalah di Juarez jauh dari selesai. Kota ini tetap menjadi simbol kekerasan yang mendalam dan tantangan besar bagi warganya.