Evolusi Boko Haram: Dari Dakwah Islam ke Teror Global dan Krisis Pemerintahan Nigeria

Boko Haram adalah kelompok ekstremis agama yang awalnya berdiri pada tahun 2002 di Nigeria oleh Muhammad Yusuf. Organisasi ini awalnya berfokus pada dakwah Islam di negara bagian Borno, tetapi seiring waktu, mereka beralih ke arah politik dengan tujuan menggantikan sistem pemerintahan yang dianggapnya sesat dan menerapkan hukum syariat. Nama “Boko Haram” berasal dari bahasa lokal yang berarti “pendidikan Barat itu haram”, yang mencerminkan penolakan mereka terhadap budaya dan pendidikan Barat.

Pada tahun 2009, Boko Haram mulai melancarkan serangan besar-besaran setelah anggota mereka mendapatkan perlakuan kasar dari pihak kepolisian. Konfrontasi ini memicu respon militer yang menyebabkan kematian sekitar 700 anggota Boko Haram serta penghancuran markas mereka. Meskipun Muhammad Yusuf ditangkap dan dieksekusi, kematian pemimpinnya justru memicu kemunculan Abu Bakar Shekau sebagai pemimpin baru, yang membawa Boko Haram menjadi kelompok teroris yang lebih mematikan.

Di bawah kepemimpinan Abu Bakar Shekau, Boko Haram melakukan berbagai aksi teror yang mencakup pembunuhan massal, penyerangan terhadap gereja dan kantor PBB, serta penculikan massal, seperti insiden penculikan lebih dari 200 siswa perempuan di Chibok pada tahun 2014. Aksi-aksi ini menyebabkan ribuan korban tewas, banyaknya pengungsi, dan perhatian internasional yang besar.

Ketidakmampuan aparat Nigeria dalam menangani Boko Haram secara efektif, termasuk kasus eksekusi tanpa peradilan dan korupsi internal, memperburuk situasi. Setelah kematian Shekau, sebagian anggota Boko Haram berpisah dan membentuk kelompok baru, Islamic State West Africa Province (ISWAP), yang berfokus pada membangun sistem negara Islam yang lebih terstruktur dan menarik simpati komunitas muslim melalui propaganda.